RESUME
Judul buku : “PEMIKIRAN KARL MARX” Dari sosialisme utopis ke perselisihan
revisionisme.
Pengarang : Franz Magnis-suseno
Penerbit : PT Gramedia pustaka utama,
Jakarta
Franz
magnis-suseno mencoba memberikan tanggapan yang argumentatif terhadap
pokok-pokok pemikiran karl marx, yang pada umumnya ideologi komunis yang telah
memberikan pengalaman pahit bagi bangsa Indonesia kurang dihadapi secara kritis
dan argumentatif, hanya ditabukan dan dimitoskan, selain menelusuri fokus
pemikiran karl Marx juga perkembangan selanjutnya dari komunis itu sendiri, ini
karena dampak pemikiran karl Marx sendiri yang dapat mengubah cara manusia
bertindak, kejayaan komunis abad-19 mulai meredup dengan kegagalan kudeta G30S,
namun meskipun kekuatan komunis itu perlahan
telah memudar, pemikiran intelektual marx tetap menjadi perhatian karena
masih meninggalkan pertanyaan mengapa dapat sedemikian berpengaruh, serta
bagaimana ajaran marx itu menjadi ideologi kaum buruh, menurutnya faktor yang paling
menentukan perkembangan masyarakat adalah bidang ekonomi, studinya
mengkhususkan pada ekonomi kapitalistik yang menghasilkan penghisapan manusia
pekerja dan pada akhirnya muncul pertentangan keras yang tajam, garis besar
perkembangan pemikiran Karl marx terbagi pada lima tahap, yang pada tahap akhir
mempertanyakan akankah lahir masyarakat dimana milik pribadi sama sekali
terhapuskan buku pemikiran karl marx ini memaparkan tentang sosialisme
cita-cita utopis yang telah dicetuskan jauh sebelum marx yang disebut
sosialisme purba, yang akan menjadi pokok pemikiran marx yaitu para
pemikir-pemikir sebelumnya, seperti Francois-noel Babeuf, Saint-simon, Charles
fourier, Etinne cabet, Weitling, Proudhon, Moses hess, itulah orang-orang yang
menyumbangkan gagasan-gagasan yang kemudian menjadi penting dalam pemikiran
marx, Babeuf yang menyatakan bahwa nilai teringgi
adalah kesamaan. Pengikut Babeuf menyatakan bahwa mereka akan membuktikan bahwa
tanah dan bumi bukan milik pribadi melainkan milik semua. Dan mereka akan
membuktikan bahwa apa yang diambil darinya oleh seseorang melebihi kebutuhan
makannya merupakan pencurian terhadap masyarakat. Saint-Simon yang terkenal
dengan kritikannya yang keras terhadap keadaan terlantar kaum buruh dan
tuntutan emansipasi proletariat. Ia juga yakin bahwa tujuan sejarah adalah
kemajuan dan kemajuan akan membawa perbaikan nasib orang banyak. Saint-Simon
adalah apa yang sekarang disebut teknokrat. Robert Owen yang berargumentasi
bahwa reformasi itu tidak hanya menguntungkan bagi kaum buruh, melainkan juga
bagi kaum kapitalis sendiri dan seluruh masyarakat. Owen juga memperjuangkan
perundangan sosial yang maju, seperti perlindungan pekerja, pembatasan
pekerjaan anak-anak, dan diadakannya inspeksi berkala oleh negara. Fourier yang
benci pada segala gagasan revolusioner. Pendekatannya teknokrasi. Menurutnya
kemerelatan dan penghisapan kaum buruh serta krisis-krisis ekonomi merupakan
akibat organisasi pekerjaan dan pertukaran dalam masyarakat yang salah. Jadi,
organisasi itulah yang harus direformasi.Cabet menyebarluaskan cita-cita
komunisme yang tidak revolusioner. Ia mendasarkan diri pada tradisi kristiani
dan ajaran Yesus yang dianggapnya seorang komunis. Revolusi dan konspirasi
sebagaimana diusahakan oleh Babouvisme ditolaknya karena akan mengakibatkan
lebih banyak penderitaan daripada kebahagiaan. Blanqui adalah seorang
revolusioner yang hendak mencapai sosialisme melalui pemberontakan kaum buruh.
Dalam lingkungan Marxisme Blanquisme dipahami sebagai kebijakan yang ingin
memenangkan sosialisme melalui pemberontakan bersenjata kelompok-kelompak kecil
sebelum mayoritas rakyat berkembang menjadi prolektariat industri. Menurut
Blanqui kelompok-kelompok kecil dapat menjadi perintis yang dapat mencapai
sosialisme dengan lebih cepat. Marxisme menolak anggapan ini sebagai
voluntarsioner revolusioner yang mau menggantikan syarat-syarat objektif
revolusi dengan kehendak subjektif sang revolusioner. Weitling yang mempunyai
gagasan lebih berupa khotbah tenatng keadilan dan tentang keharusan memberontak
melawan kaum tiran daripada suatu analisis di sekitar situasi kaum buruh.
Menurutnya, umat manusia melalui tiga tahap dalam sejarahnya. Semula di zaman
emas, belum ada hak milik pribadi.Tahap kedua umat manusia adalah masa hak
milik pribadi. Untuk menciptakan keadilan kita perlu masuk ke dalam tahap
ketiga yaitu masa komunisme, di mana hak milik pribadi harus dihapus, segala
kekayaan harus dimiliki oleh semua dan semua orang harus bekerja. Proudhon,
yang berpikir praktis dan menyadari bahwa reformasi masyarakat harus
mendasarkan diri pada ilmu ekonomi. Ia menolak komunisme dan sosialisme negara.
Ia berpendapat bahwa ada sebuah tatanan masyarakat yang alami dan bahwa manusia
sejak kelahirannya memiliki hak-hak azazi tertentu. Yaitu hak atas kebebasan,
kesamaan, dan kedaulatan pribadi. Blanc yang percaya bahwa semau manusia pada
dasarnya baik dan menjadi jelek karena persaingan. Blanc adalah pendahulu
gerakan sosial demokrasi dan antirevolusioner. Hess, berpendapat bahwa umat
manusia sedang masuk ke dalam perkembangannya di mana manusia dan Alloh, roh
dan alam menyatu kembali. Apabila agama-agama kembali ke asal-usul bersama
mereka, umat manusia akan mengalami pembebasan. Gagasan terpenting dari Hess
adalah filsaat kemanusiaan sebagaimana dipaparkan oleh Feuerbach menuntut
sosialisme sebagai implikasi politis. Dengan demikian Hess menjadi jembatan
antara humanisme filosofis Feuerbach dan aktivisme revolusioner Marx. Komunisme
harus dicapai melalui revolusi sosial yang akan menjadi akibat dari semakin
lebarnya jurang yang menganga antara akumulasi kekayaan oleh kaum pemilik dan
kemiskinan rakyat. Hal terpenting dari anggapan Hess adalah revolusi sosial
lebih penting daripada revolusi politik.
Perjalanan hidup marx yang pindah ke paris, prancis yang menjadikannya
seorang sosialis. Jika ingin mengenali apa yang sebenarnya dipikirkan karl marx
kita tidak boleh berfokus pada “Marxisme” melainkan harus menelusuri proses
perkembangannya begitulah mungkin pesan yang dimaksud dalam buku tersebut, Karl
marx sendiri banyak menulis buku diantara banyak buku yang ditulisnya istilah
kunci Marx adalah “keterasingan” pertanyaan tersebut mendapatkan jawaban
setelah ia berjumpa kaum sosialis radikal di paris, bahwa keterasingan yang
paling mendasar berlangsung dalam proses pekerjaan manusia, yang pada
hakikatnya disitulah manusia menemukan identitasnya. Konsekuensi langsung dari
keterasingan manusia dari produk pekerjaannya, dari kegiatan hidupnya, dari
hakikatnya sebagai manusia, adalah keterasingan manusia dari manusia. Keterasingan
dalam pekerjaan adalah akibat langsung sistem hak milik pribadi. Keadaan tanpa
ada milik pribadi itu disebut sosialisme. Naskah paris amat membantu untuk
memahami acuan filosofis dan etis marx. Lalu pertentangan kelas antara kelas
buruh dan kelas majikan ketidak mungkinan reformasi yaitu perbaikan kedudukan
kelas-kelas yang saling bertentangan dalam sistem sosial yang sudah ada karena
banyak menguntungkan kelas atas. Jadi menurut marx, kesadaran dan cita-cita
manusia ditentukan oleh kedudukannya dalam kelas sosial. Analisis tentang
ekonomi kapitalisme merupakan dasar pandangan marx tentang keniscayaan revolusi
revolusi sosialis dan perwujudan masyarakat tanpa kelas. Yang dimaksud Marx
dengan komunisme tidak sama dengan sistem komunisme yang dibangun oleh Lenin. Ia
mengatakan sosialisme berarti nasionalisasi jadi bahwa Negara mengambil hak
milik pribadi, maka pabrik dan tempat produksi lain akan diurus langsung oleh
mereka yang bekerja disitu. Tujuan marx adalah praktis, revolusi proletariat,
penciptaan sosialisme. Peranan Friedrich Engels dianggap sebagai orang yang
berperan terhadap marxisme yang menjadi negatif oleh kebanyakan marxolog. Tetapi
jauh dari jelas apakah penekanan Engels itu betul-betul menyeleweng dari maksud
Marx. Pada abad 20 Marxisme pecah dalam tiga cabang yang berkembang nyaris
tanpa interaksi. Yang dahsyat adalah komunisme yang digagas lenin untuk
menggembleng sebuah ideologi perjuangan dan kekuasaan partai komunis, yang
menjadi dasar sistem kekuasaan diktatorial paling dahsyat, kejam dan totaliter
yang pernah ada dalam sejarah umat manusia. Dengan membaca buku tersebut saya
menjadi mengerti bahwa komunisme dan marxisme itu berbeda, Komunisme adalah gerakan dan kekuatan politik
partai-partai komunis yang sejak revolusi Oktober 1917 di bawah pimpinan Lenin
menjadi kekuatan politis dan ideologi internasional. Komunisme juga dipakai
untuk ajaran komunis dan “Marxisme-Leninisme” yang merupakan ajaran atau
ideologi resmi komunisme. Istilah marxisme sendiri adalah sebutan bagi
pembakuan ajaran resmi Karl Marx yang terutama dilakukan oleh temanya Friedrich
Engels Dalam pembakuan ini ajaran Marx yang sebenarnya ruwet dan sulit
dimengerti, disederhanakn agar cocok sebagai ideologi perjuangan kaum buruh. Marxisme
Klasik itu menyimpang dari apa yang sebenarnya dimaksudkan oleh Marx.