Sunday 14 December 2014

Dari novel cinta. (baca: cinta dengan titik) Bernard Batubara

"Betapa hal kecil yang dilakukan seseorang bisa memberikan dampak yang besar bagi orang lain. Aksi tidak selalu sama dengan reaksi.........Ketika seseorang merasa apa yang ia lakukan adalah hal yang biasa saja, orang
tersebut tidak pernah tahu bahwa hasil dari apa yang ia lakukan memberikan efek yang begitu membekas di diri orang lain." ─ 67.

"Terkadang, tidak ada pilihan lain untuk menghindar dari rindu yang menyakitkan, selain menjauh dan perlahan melupakan." ─ 163.

"Jika detik menjelma peluru dan rindu adalah sisa mesiu, seberapa panjang waktu bisa menyelamatkan kau dan
aku?" ─ 259.

Novel yang saya baca pas libur semester 1, pinjam dari teman saya desi... Hahah untung bisa saya bawa pulang ke rumah... Hheeh :D
Puitis banget... Ceritanya nessa si tokoh utama suka banget sama puisi-puisi pablo neruda, anyway, Neruda adalah seorang penyair berbahasa Spanyol terbesar pada abad ke-20.
Novelis Kolombia, Gabriel García Márquez
menyebutnya “penyair terbesar abad ke-20
dalam bahasa apapun. Karyanya yang paling
mendunia adalah kumpulan puisi berjudul “100
Soneta Cinta” yang ditujukan buat istrinya... Ahh so sweet gak tuh?? Mwehheeh haiku2nyaaa... Ahhh :*

Soneta XVII
Pablo Neruda
aku tak mencintaimu seolah-olah kau adalah serbuk
mawar, atau batu topaz,
atau panah anyelir yang menyalakan api.
aku mencintaimu seperti sesuatu dalam kegelapan yang
harus dicintai,
secara rahasia, diantara bayangan dan jiwa.
aku mencintaimu seperti tumbuhan yang tak pernah
mekar
tetapi membawa dalam dirinya sendiri cahaya dari
bunga-bunga yang tersembunyi;
terimakasih untuk cintamu suatu wewangian padat,
bermunculan dari dalam tanah, hidup secara gelap di
dalam tubuhku.
aku mencintaimu tanpa tahu mengapa, atau kapan, atau
darimana
aku mencintaimu lurus, tanpa macam-macam tanpa
kebanggaan;
demikianlah aku mencintaimu karena aku tak tahu cara
lainnya
beginilah: dimana aku tiada, juga kau,
begitu dekat sehingga tanganmu di dadaku adalah
tanganku,
begitu dekat sehingga ketika matamu terpejam akupun
jatuh tertidur.

P.S.: Pablo Neruda punya tiga istri, Matilde ini istri ketiga. Selain itu, cinta Pablo Neruda juga beredar ke perempuan-perempuan lain. Puisi Neruda memang terinspirasi oleh Matilde, tapi yang menemani tidur Neruda bisa jadi perempuan lain. Rupanya puisi cinta yang paling hebat itu bukan yang paling jujur, tapi
memang yang paling gombal (makanya jangan mudah percaya dengan kata-kata yang indah).
Hahhhahha :D

Kau tidak perlu jadi penyair, dan menang nobel sastra dulu, untuk mencurahkan perasaanmu. Kita semua mencintai dengan cara kita masing-masing. Ada yang bilang katakanlah cinta dengan berlian. Jika kau mampu. Tapi jelas mahal. Maka cintailah seseorang dengan apa adanya, seperti Sapardi Djoko Damono

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada~

No comments:

Post a Comment