Saturday 7 March 2015

Matahari -KG

Tahu sulitnya menjadi aku ketika kau menjadi
matahari?
Aku yang mau tidak mau harus bertemu denganmu
setiap hari. Meski malam kelam, esok kau pasti
datang. Mustahil menghindarimu sekalipun aku pindah
ke bulan.
Setidaknya aku belajar banyak hal. Aku belajar
bagaimana menghadapimu saat pagi tiba. Saat kita
mau tidak mau harus berjumpa. Meski harus
menenggelamkan perasaan di dasar lautan. Kau
mungkin tidak tahu bagaimana tertekannya perasaan
itu di dalam laut sana.
Lalu, aku juga belajar bagaimana menghadapimu saat
kamu pergi di sore hari. Aku belajar bagaimana rindu
tidak membuatku menjadi mati. Menghabiskan malam
tanpa tidur dan mimpi indah hanya karena pertemuan
siang tadi.
Seperti itulah menyimpan perasaan.
Aku belajar bersiasat. Bertemu denganmu seolah tidak
terjadi apa-apa. Kau mungkin tidak tahu, aku kadang
sedih saat langit bersekongkol menggagalkan
pembicaraan kita. Tapi aku menjadi belajar. Mungkin
memang sebaiknya tidak perlu terjadi pembicaraan.
Apa aku minta saja langit membuat hujan gelap
sepanjang tahun?
Seperti itulah kiasan yang bisa aku jelaskan ketika aku
bertemu denganmu. Aku tidak mungkin
menghindarimu saat kamu menjadi matahari. Tapi aku
belajar bagaimana caranya menghadapimu, juga
mensiasati perasaanku.
Sampai kapan kau akan menjadi matahari seperti itu?
Temanggung, 3 Maret 2014 | (c)kurniawangunadi

No comments:

Post a Comment