WIJI ASTUTI
170410130021
HUBUNGAN
ANTARA PERWAKILAN POLITIK, SISTEM KEPARTAIAN, DAN SISTEM PEMILIHAN UMUM
Berbicara
tentang perwakilan politik, sistem kepartaian dan sistem pemilihan umum berarti
berbicara tentang perwujudan demokrasi dan juga sarana untuk memelihara
demokrasi. dimana biasanya keterwakilan politik dilakukan dengan cara pemilihan
(umum) yang juga berkaitan erat dengan sistem kepartaian. Perwakilan politik
beranjak daripada perkembangan sistem demokrasi Demokrasi dibangun dengan
proses yang panjang, awalnya masyarakat mengenal demokrasi dengan mempraktekkan
sistem demokrasi langsung dimana setiap individu yang di kategorikan dewasa,
berhak ikut serta di dalam parlemen. Tetapi seiring dengan perkembangan jumlah
penduduk yang kian hari kian banyak maka sistem perwakilan demokrasi yang lama (demokrasi langsung), kurang sesuai jika di
terapkan pada negara yang jumlah penduduknya banyak. maka solusinya dengan
sistem demokrasi pewakilan di mana sejumlah warga negara yang memiliki berbagai
kepentingan yang tinggal di suatu daerah atau distrik tertentu kemudian
memberikan kedaulatan dirinya kepada individu atau partai politik yang ia
percayai, melalui pemilihan umum. Sehingga inti dari pada pemikiran sistem
demokrasi perwakilan adalah sama dengan sistem demokrasi langsung adalah
menyuarakan aspirasi atas kepentingan individu, kelompok dan masyarakat dalam
satuan distrik maupun nasional, dengan cara individu/rakyat memberikan
kepercayaannya pada seseorang/lebih yang pada nantinya menjabat posisi posisi
pemerintahan maupun yang pada nantinya duduk di parlemen.Urgensi partai politik
semakin besar menggeliat manakala kita hubungkan dengan kepentingan publik yang
perlu didengar oleh pemerintah, partai politik adalah kendaraan utama bagi
terwujudnya perwakilan politik. Partai politik sejatinya adalah jembatan bagi
rakyat dengan pemerintah. Partai politik dengan peran dan fungsinya diupayakan
mampu meredam berbagai persoalan di masyarakat yang modern disaat ini.
Memberikan jalan kompromi bagi pendapat atau tuntutan yang saling bersaing,
serta memberikan ruang bagi suksesi kepemimpinan politik secara damai dan
legitime. Dalam Negara demokrasi modern yang mengedepankan keterwakilan
masyarakat, pemilihan umum tidak sekedar untuk memilih wakil-wakil rakyat yang
akan duduk di parlemen saja, tetapi juga memilih pemimpin yang menduduki
jabatan tertinggi yaitu presiden. Sistem kepartaian menjadi penting untuk
dibahas karena bagimana mungkin sistem politik dapat berjalan terbuka misalnya
apabila sistem kepartaiannya berwujud partai tunggal. Karena bentuk partai
tunggal identik dengan sistem politik totaliter atau sistem politik komunisme
dimana rezim tidak menghendaki adanya pandangan yang berbeda. Sistem politik
ini hanya menyediakan ruang bagi satu partai yang berarti tidak ada lagi partai
yang mengartikulasi kepentingan rakyat selain partai politik negara. Berbeda
dengan sistem multi partai yang
memberiakan ruang yang sangat luas dalam merealisasikan kepentingan rakyat.
Selain itu, tentu saja sistem pemilihan umum berusaha untuk dapat mempengaruhi
hubungan antara warga negara dengan pemimpin mereka seperti pertanggungjawaban
politik, keterwakilan dan daya tanggap, dengan demikian sistem pemilihan umum
memiliki banyak akibat jangka panjang bagi pemerintahan. Pilihan atas sistem
pemilihan umum merupakan kerangka dasar atas penyusunan sistem politik di suatu
negara. Pemilihan umum adalah suatu
peristiwa politik yang sangat menarik. Pemilihan umum merupakan salah satu
sarana pelaksanaan kedaulatan yang mendasar pada demokrasi perwakilan. Pemilu
juga dapat diartikan sebagai mekanisme penyeleksian dan pendelegasian atau
penyerahan kedaulatan kepada orang atau partai yang dipercayai. Pilihan suatu
masyarakat pada sistem kepartaian tertentu yang dikombinasikan dengan penerapan
sistem pemilu yang sesuai dengan latar belakang masyarakat, memiliki
kemungkinan untuk menghasilkan suatu pemerintahan yang memiliki stabilitas
politik. Adanya
berbagai varian sistem politik menunjukkan bahwa tidak ada suatu sistem pemilu
yang sempurna yang dapat dipakai untuk semua negara. Setiap sistem pemilu
masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Suatu sistem pemilu mungkin
sesuai dengan kondisi masyarakat yang memiliki ciri-ciri tertentu dan kurang
sesuai untuk masyarakat yang memiliki ciri-ciri yang lain. Sistem pemilu
distrik dimiliki kemungkinan kurang cocok jika diterapkan pada masyarakat yang
memiliki background majemuk dari berbagai aspeknya. Dan sebaliknya sistem
distrik ini memiliki tingkat kesesuaian yang lebih besar jika dipakai pada
pelaksanaan pemilu bagi masyarakat yang
memiliki background sosial yang tidak terlalu heterogen. Selain itu
permasalahan yang ada sekarang ini adalah kecenderungan perwakilan politik
terkesan berada pada posisi sebagai wakil partai ketimbang sejatinya sebagai
wakil rakyat. Hubungan rakyat dengan wakil rakyat hanya tampak tatkala
pemilihan umum ketika rakyat memilih wakilnya atau gambar partainya. Dalam hal
ini jelas bahwa suara rakyat dalam pemilihan umum terkesan hanya sebagai
legitimasi bagi wakil rakyat. Partai
politik merupakan organisasi politik yang berkaitan dengan pemilihan umum
karena peran partai politik sangat besar untuk mencapai tujuan dalam pemiihan
umum dan mempergunakan kekuasaan dalam pemerintahan setelah partai tersebut
memenangkan pemilihan. Partai politik merupakan suatu wadah atau sarana
partisipasi warga negara dalam mempengaruhi proses pembuatan atau formulasi dan
turut aktif dalam pelaksanaan atau implementasi keputusan-keputusan politik
pemerintahan yang berupa kebijakan publik sekaligus juga sebagai media
interaktif antara pemerintah dan rakyatnya. Dalam negara modern demokrasi
perwakilan mungkin saja sangat menguntungkan karena banyaknya jumlah penduduk
dan wilayah yang luas yang tidak memungkinkan demokrasi langsung, implikasi
dari semua itu maka sebuah sistem perwakilan haruslah dapat menghubungkan
antara masyarakat struktural dan sebuah masyarakat agensi dalam sebuah konsep
perwakilan. Dalam hali ini pengaturan sistem pemilu sangatlah penting dan dapat
membawa dampak yang sangat substansial maupun terhadap karakteristik
pemerintahan yang dihasilkan nantinya. Memperbincangkan
keterwakilan politik adalah bagaimana membangun relasi yang lebih baik antara
para wakil dan yang terwakil. Jadi, pada intinya seseorang yang ingin duduk di
lembaga perwakilan harus ikut partai politik yang didalamnya ada sistem
kepartaian yang berlaku kemudian harus melalui proses pemilihan (umum) sebagai
suatu mekanisme dalam proses politik, dengan demikian hubungan antara ketiganya
sangat erat.
No comments:
Post a Comment