Sunday 4 January 2015

#2

Dosakah aku;
Masih disini diam terpaku,
Bayangkan wajah yang jarang terlihat;
Lamunkan paras yg tak pernah teringat.
Salahkan diri;
Masih betah berdiri sendiri,
Mengingat suara yang jarang terdengar;
Dengungkan lafaz yang tak pernah tersiar.
Di sini hanya bisa memeluk bayangan;
Sebab jasadmu masih di dalam angan,
Di sini hanya bisa menatap semu;
Sebab kita belumlah bertemu.
Andai esok kau kan hadir;
Sembunyilah dahulu dibalik tabir,
Hingga tiba di suatu senja;
Indah namamu akan ku eja.
Sebab pabila saat ini kau kusentuh;
Sama halnya ku tikam di sekujur tubuh,
Dengan besi berpanaskan bara;
Yang sakitnya sungguh tiada tara.
Sebab pabila saat ini kau kupandang;
Sama saja kubiarkan semua menghilang,
Setiap ayat yang tlah teringat;
Setiap hafalan yang tlah terpahat.
Maka biarlah kupinta kau dalam diam;
Lafazkan namamu disetiap kelam,
Dalam hening sujud yang mendalam;
Di syahdunya sejuk udara sang malam.
Hingga kelak di jingga nanti;
Kan kurangkai serpihan hati,
Kala senja tlah keluar dari sangkar;
Izinkan kubuka tabir dengan sebuah ikrar.
Diamku adalah cara merawat;
Agar terhindar dari segala maksiat,
Diamku adalah cara merindu;
Agar dosa-dosa tak segera beradu.
Diamku adalah cara menjaga;
Sebab baginya terjanjikan surga,
Diamku adalah cara mencinta;
Sebab darinya ada Ridha Sang Pencipta.

Repost from tausiyahku.com

No comments:

Post a Comment