Tuesday 6 January 2015

Clenched Soul

Kita bahkan kehilangan senja ini.
Tak ada yang melihat kita jalan bergandengan tangan
sementara malam yang biru ambruk ke dunia.
Kulihat dari jendelaku
pesta matahari tenggelam di puncak-puncak pegunungan
yang jauh.
Kadang sepotong matahari
terbakar seperti sebuah uang koin di antara tanganku.
Aku mengenangmu dengan jiwaku tergenggam
dalam kesedihanku yang sudah sangat kau tahu itu.
Di mana kau waktu itu?
Ada siapa lagi di situ?
Bilang apa dia?
Kenapa cinta mendatangiku tiba tiba
di saat aku sedih dan merasa kau betapa jauhnya?
Terjatuh buku yang biasanya dibaca setelah senja tiba
Dan mantelku tergulung seperti seekor anjing terluka di
dekat kakiku.
Selalu, selalu kau mengabur lewat malam
menuju ke mana senja pergi menghapus patung-patung.

-Neruda

No comments:

Post a Comment